--

Jumat, 19 April 2013

Pria Dan Romantisme


Sobat, apakah Anda merasa sebagai pria yang romantis? Atau ingin belajar menjadi romantis?

Seiring dengan semakin maraknya film-film romantis dan lagu-lagu mellow nan ngarep yang didendangkan oleh para musisi tanah air, semakin banyak pula para pria yang terinspirasi untuk belajar menjadi seorang Pria Romantis.

Trend inipun semakin meluas tanpa pandang bulu, mempersempit pemahaman para pria tentang memulai sebuah hubungan dengan wanita. Memberikan ilusi pada mereka, bahwa dengan bersikap romantis maka akan tercipta sebuah jalan pintas untuk sebuah keberhasilan dalam kehidupan romansa.

Special thanks to the medias! Berkat media, yang selalu mensimbolisasikan romantisme dengan bunga mawar, puisi dan lagu, cincin berlian, dan kata-kata indah belaka, para pria menjadi semakin jauh dari kehidupan romansa yang sehat dan berkualitas.

Beberapa pria menghabiskan banyak uang untuk membelikan bunga dan cincin untuk wanita yang mereka sukai..

Beberapa pria memeras otak mereka hanya untuk merangkai puisi indah untuk wanita yang mereka sukai..

Beberapa pria membuang waktu berharga mereka menunggu bertahun-tahun untuk membuktikan ketulusan pada wanita yang mereka sukai..

Dan tentunya, beberapa pria tewas secara fisik atau mental, ketika mengetahui semua itu ternyata gagal total..

Ditambah dengan kasus-kasus tipikal lainnya. Budaya romantisme ini sudah memakan begitu banyak korban pria.

Lalu kesalahan apa sih yang membuat romantisme yang dilakukan para pria modern ini menjadi gagal total? Bahkan cenderung berakhir dengan teriakan, “Ah gombal banget deh lu!” dari seorang wanita. Padahal tokoh pria di dalam film, tips-tips majalah, dan lirik-lirik lagu berhasil mendapatkan wanita yang mereka inginkan. Poin apa yang luput dari pemikiran Anda?

Begini, sebagian besar pria tidak paham betul dan masa bodoh akan arti sesungguhnya dari ‘romantis’ itu sendiri. Dan sudah hukumnya apabila kita tidak mengerti makna sebenarnya akan sesuatu, kita juga tidak tahu mekanisme dan cara melakukannya dengan benar.

Dan meskipun Anda menguasai sesuatu tanpa mengerti betul (otodidak), pengetahuan Andapun tetap akan mudah runtuh,  tersesat, bahkan mentok! Karena Anda tidak dilandasi dengan pondasi yang kuat. Anda tidak tahu apa dan kenapa salah Anda..

Sebagai seorang mahasiswa sastra, saya mempelajari romantisme secara akademis. Dan saya betul-betul ingin meluruskan pandangan Anda tentang arti dari ‘romantisme’, sekaligus memberikan solusinya sesuai dengan apa yang telah saya pelajari.

Saya berjanji tidak akan menguliahi Anda dengan sejarah dan falsafah romantisisme, melainkan saya akan memberikan definisi umum yang sederhana tentang romantisme yang sudah selayaknya Anda ketahui.

Romantisme itu sendiri adalah cara atau kiat-kiat seseorang untuk mengekspresikan perasaan tertarik dan kekaguman (cinta) pada lawan jenis yang diminatinya. Orang-orang Eropa abad pertengahan adalah pionir romantisme.. di jaman dahulu, mereka menunjukkan ketertarikan dengan bunga, puisi, kata-kata manis, bahkan pengorbanan nyawa.

Hingga akhirnya, cara ini telah menjadi tren dan budaya di sleuruh dunia untuk mengungkapkan cinta.. sampai sekarang!

Namun modernisasi telah mengubah wajah romantisme secara drastis, sobat. Ketika aksi-aksi romantis tadi jadi mudah didapat dengan ‘harga’ yang murah dan tidak lagi berseni, maka romantisme kuno dituntut untuk menyesuaikan diri dengan budaya modern.

Hal tersebut menyebabkan romantisme terbagi menjadi dua kubu yang bertentangan, yaitu: (1) aksi romantis modern yang telah berhasil beradaptasi dengan zaman, dan tetap menyandang nama ‘ROMANTIS’. Dan (2) aksi romantisme kuno, yang masih mengandalkan cara-cara yang cenderung berhasil di zaman dahulu, dan akhirnya berakhir dengan nama ‘GOMBAL’ atau ‘SOK ROMANTIS’.

Coba Anda pikirkan dengan seksama. Dewasa ini, cap ROMANTIS otomatis menempel pada aksi pengungkapan rasa suka yang dianggap tulus, kreatif, dan berhasil ‘menawan’ hati target. Melelehkannya seperti coklat panas dan terasa begitu membuai. Sebaliknya, Cap GOMBAL akan menempel pada sejumlah aksi yang gagal ‘menawan’ hati, dianggap tidak tulus dan merayu belaka. Aksi yang terlihat trying too hard untuk mendapatkan perhatian dari targetnya.

Aneh sekali bukan? Suatu hal dibedakan dari tulus dan tidaknya.

Dengan kata lain, selama ini Anda dan ribuan pria lain berpikir bahwa Anda akan berhasil mendapatkan wanita bila Anda melakukan aksi romantis dengan TULUS! Padahal sudah jelas suatu ketulusan tidak punya alat ukur pastinya. Siapa sih yang tahu bila Anda tulus atau tidak?

Diferensiasi psiko-kultural ini sangat menarik dan membingungkan di saat yang bersamaan. Sehingga orang yang melakukannya cenderung tersesat. Ini adalah sebuah pembagian yang sangat tipis, tak kasat mata, namun hasilnya sangat jauh berbeda.

Anda menyukai seorang wanita, Anda berhubungan dengannya, dan Anda merasa ingin menunjukkan rasa suka Anda padanya. Tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menarik hatinya, maka Anda hanya bisa memakai cara-cara yang berhasil dalam film atau ide-ide kreatif sahabat Anda (yang sebenarnya juga jomblo semua).

Anda pikir itu memang cara yang harus dilakukan. Tidak mungkin wanita tidak tersentuh. Jadi Anda membuktikan cinta tulus Anda lewat kado boneka Teddy Bear lucu yang di lehernya dikalungi sebuah cincin yang Anda berikan jam 12 malam tepat di hari ulang tahunnya.

Sang wanita hanya menatap Anda dengan wajah heran. Lalu tersenyum dan menucapkan terima kasih. Dia menerima kado Anda, dan seketika itu Anda mengatakan, “Aku sayang kamu.. Boleh gak aku jadi cowok kamu?”

Sang wanita lalu berpikir keras, mengerahkan seluruh kekuatannya dan perasaan tidak enaknya untuk menjawab, “Aduh makasih bangeet! Aku gak nyangka.. Tapi sorry ya, aku gak bisa.. Aku lebih nyaman jadi temen aja, kamu terlalu baik buat aku..”

Kalimat diatas bisa saya translasikan ke Bahasa Indonesia menjadi, “Najong.. Lebay! Gombal amat siih! Tapi bagus juga sih boneka sama cincinnya.. tapi gimana yah? Gue ga tertarik sama lu..”

Atau Anda merekam sekumpulan lagu yang melambangkan perasaan Anda pada sang wanita dalam sebuah CD, memberikannya dengan perasaan harap-harap-cemas. Anda tulus setulus-tulusnya. Dalam cover CD tersebut Anda bahkan merajut puisi:

Dialah orang yang telah membuatku jatuh-bangun.
Dialah orang yang membuat hidupku manis.
Dialah pujaan hatiku, dambaanku selama ini.
Dialah akhir penantianku.
Dialah.. Kamu..

Puisi diatas adalah puisi tertulus yang pernah ada, tapi malah mendapat cap GOMBAL dan sang wanita menjadi Ilfeel berat.

Padahal Anda sudah tulus! Kenapa Anda malah gagal?

Bila Anda seringkali gagal dalam melakukan aksi romantis, saya tidak akan menyalahkan Anda. Namun saya juga tidak akan membiarkan Anda semakin terjerumus. Ini hanyalah akibat kesalah pahaman Anda mengenai romantisme yang selalu memaksa Anda untuk terus mengandalkan cara-cara lama yang sudah usang.

Anda masih bisa bangkit kembali!

Nah, bagaimana caranya untuk menjadi Pria Romantis yang sesungguhnya yang tidak akan dicap sebagai Pria Gombal Sok Romantis?

Sobat, banyak pria salah kaprah dan berpikir bahwa yang namanya romantis itu adalah soal kata-kata manis merayu penuh pujian dan memberikan kado istimewa. Padahal bukan itu sama sekali!

Pria Romantis sesungguhnya mengandalkan TIMING dan SIKAP!

TIMING maksudnya Anda harus tahu waktu yang tepat untuk melancarkan aksi romantis. Anda tidak bisa main hajar begitu saja. Bila Anda melakukannya di saat yang tidak tepat, maka sudah pasti Anda akan menemui kegagalan.

Sewaktu Anda masih kecil dan ingin minta dibelikan mainan, maka Anda menunggu waktu yang tepat untuk merayu orang tua Anda, bukan? Bila Anda ingin minta naik gaji, maka Anda pasti akan memperhitungkan kapan waktu yang tepat untuk berbicara dengan boss Anda, bukan? Bila Anda bokek dan ingin meminjam uang pada sahabat terdekat Anda sekalipun, pasti Anda memperhatikan waktu yang tepat untuk berbicara dengannya, bukan?

Agar efektif, ada waktu yang tepat untuk melakukan segala sesuatu.

Anda sebenarnya sudah mengerti. Tapi mengapa ketika berhadapan dengan wanita, Anda selalu main hajar, spontan, dan tidak memperhitungkan apa-apa? Anda dengan buta berharap bahwa hanya dengan modal ketulusan dan kasih sayang, Anda akan mendapatkan hatinya.

Jadi, kapan waktu yang tepat untuk melancarkan aksi romantis?

Ketika dia sudah tertarik pada Anda!

Ini poin yang TERPENTING. Bila Anda melewatkan hal ini, maka semua tindakan Anda akan berakhir percuma. Kei telah menjelaskannya dengan panjang lebar di artikelnya Benarkah Wanita Menyukai Pria Romantis? Baca di sana dan serap seluruh pelajaran yang terkandung di dalamnya.

Setelah Anda tahu dia tertarik pada Anda, maka berikutnya Anda harus melakukan aksi romantis dalam SUASANA YANG TEPAT!

Suasana maksudnya adalah suasana hati sang wanita saat itu, suasana tempat, suasana keadaan, dsb. Apapun yang Anda lakukan TIDAK AKAN terasa romantis bila Anda melakukannya di tempat ramai yang kumuh.

Sedangkan SIKAP adalah pembawaan Anda sejak awal Anda bertemu dengannya. Jangan berharap dapat melancarkan aksi romantis yang efektif bila Anda masih gugup, kaku, bingung, dan grogi. Bila menyentuhnya saja Anda tidak berani!

Dalam kisah-kisah romantisme antara Pangeran gagah berani dan Tuan Putri yang cantik jelita, tentu tidak digambarkan Pangeran tersebut sebagai sosok yang kaku, grogi, dan panik. Pangeran dengan penuh percaya diri dan kehormatan mengambil tangan sang Putri lalu menciumnya dengan lembut.

Jadi Anda lihat, ada banyak hal yang harus Anda perhatikan sebelum melakukan aksi-aksi romantis. Bila Anda ingin menawan hati seorang Tuan Putri dengan romantisme, jelas Anda harus menjadi seorang Pangeran terlebih dahulu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar